Cendikiawan Muslim Sebut Sistem Kapitalisme Liberal Oligarki Ancam Masa Depan Negara

Sosok Cendekiawan Muslim, Ismail Yusanto (sumber: Verlandi/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Cendikiawan Muslim, Ismail Yusanto sebut sistem kapitalisme liberal-oligarki di Indonesia dianggap mengancam masa depan negara. Hal ini disampaikan langsung dalam acara talkshow perayaan tahun baru Islam, melalui Islamic Hard Talk.

Ustaz Ismail menjelaskan bahwa oligarki merupakan sistem kekuasaan yang berada di tangan segelintir orang, dalam ranah politik maupun ekonomi, terutama memiliki modal besar.

“Oligarki telah menciptakan jurang kesenjangan yang semakin lebar antara yang kaya dan miskin di negeri ini,” sebutnya.

Ustaz Ismail mengkritik keras sistem kapitalisme saat ini yang dianggap lebih liberal dan lebih oligarki. “Jelas dikendalikan oleh segelintir orang, bukan hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga ranah politik,” tegasnya.

Ia juga menyoroti simbiosis antara penguasa dan pengusaha dalam pemerintahan saat ini. “Sekarang ini, antar pengusaha dan penguasa sangat berbahaya, karena penguasanya menjadi pengusaha,” jelas Ustaz Ismail.

Lebih lanjut, ia mengatakan segelintir orang telah memegang penguasaan berbagai aspek negara. “Negeri ini dikendalikan dengan sudah menguasai politiknya, sehingga bisa mengatur semua,” ucapnya.

Menurut Ustaz Ismail, kapitalisme telah gagal dan hanya menguntungkan segelintir orang. “Kapitalisme hanya bekerja untuk 1 persen orang, sementara 99 persen lainnya tidak diurus,” tegasnya.

Ia juga menyoroti sifat eksploitatif kapitalisme yang tidak pernah berhenti. “Mewakili sikap dasar manusia yang greedy dan rakus,” jelasnya.

Ustaz Ismail menekankan pentingnya kesadaran problematika di kalangan masyarakat. “Edukasi, pembinaan umat, penting untuk memunculkan kesadaran dan pemahaman dasar masalah,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan dasar masalah yang dianggapnya adalah sistem atau ideologi sekuler kapitalis oligarki. “Pentingnya perubahan dan perjuangan untuk melawan sistem tersebut,” tutup Ustaz Ismail. (hkm)

Wartawan: Verlandi Putra (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Pengamat Politik Kritik Praktik Oligarki dan Populisme Otoriter di Indonesia

Next Post

Keunikan Masjid Raya Bingkudu

Related Posts
Total
0
Share