Cerita dengan Pemilik Indikos Sepulang Kuliah

Edrimawerni salah satu Pemilik Indikos di Sungai Bangek (Sumber: Chintia/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Siang itu, Selasa (21/11) pancaran panas matahari masih berdengkang, bunyi pukulan palu terdengar dari area pembangunan indikos di Sungai Bangek. Saya sedang dalam perjalanan pulang dari kampus III UIN IB Padang menuju kos menggunakan motor.

Tidak beberapa meter lagi bakal sampai di halaman depan kos, lantas saya melihat pemilik kos sedang menyusun barang dagangannya di sebuah ruko sebesar 4×4 meter itu. langsung saya hampiri di tempat ia menjual baju itu

Saya berbincang sama wanita yang mempunyai tiga orang anak itu, Edrimaweni (53) lantas terbuka untuk menceritakan awal membuka usaha indikosnya pada tahun 2018 dengan ukuran 3×4 meter. Karena tahun itu UIN Imam Bonjol Padang sedang bersiap siap untuk pindah dari kampus II Lubuk Lintah ke Sungai Bangek.

“Mumpung ada tiga kamar tidak terpakai, saya jadikanlah kos. Untuk menambah perekonomian keluarga,” katanya.

Tahun 2018 itu, penghuni indikos Edri para cowok dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI). Karena masa itu, penghuni pertama kampus III UIN IB Padang dari FEBI.

“Dulunya kos ini ditempati oleh para cowok. Karena mereka sering bawa tamu dan berisik membuat saya geram,” tuturnya.

Setelah kejadian itu, Edri bikin aturan kepada penghuni kos di antaranya, tidak boleh keluar pada pukul 10 malam serta membawa teman lelaki ke dalam kos, dan teman yang menginap tidak boleh lebih dari tiga hari.

Sementara itu, rata-rata harga kos di kawasan Sungai Bangek tiga ratusan ribu, menurut Edri standar dengan harga segitu, karena telah termasuk pembiyaan wifi sama air. “Satu kamar itu menampung dua orang mahasiswa dengan harga 300 ribu rupiah per bulannya, kecuali listrik,” katanya.

Kemudian, saya juga bertanya momen bersama dengan anak kos kepada Edri, lantas ia mengingat saat makan bersama di ruang tamu dengan anak kost saat itu. “Namun sekarang momen itu telah sulit terjadi karena sibuk berjualan,” ujarnya sambil mengingat masa itu.

Edri menyatakan rasa senang dan syukurnya karena meningkat ekonominya serta masyarakat Sungai Bangek. Akibat kepindahan mahasiswa dari Lubuk Lintah ke Sungai Bangek, “Semoga mahasiswa bisa menertibkan diri dan tidak menyebabkan keresahan di lingkungan Sungai Bangek,” Tutupnya. (hrd)

Wartawan: Siska Maharani (Mg) Chintia Agustin (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Overthingking? Penyebab dan Kiat-Kiat Mengatasinya

Next Post

2891 MDPL

Related Posts
Total
0
Share