Suarakampus.com– Rifa Hidayah bahas tantangan karir bidang Psikolog di era AI. Kegiatan tersebut mengusung tema challenges and career prospects in the field of psychology in the era of Artificial intelligence, Jumat (01/03).
Rifa mengatakan, bahwa AI telah menggantikan beberapa pekerjaan manual di psikologi. “AI sudah bisa melakukan konseling chatbot dan scoring tes psikologi secara otomatis,” katanya.
Lanjutnya, bahwa AI dapat melakukan wawancara dan observasi otomatis. “Ini mengancam karir psikolog yang mengerjakan pekerjaan tersebut secara manual,” ucapnya.
Tambahnya, psikolog harus memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan. “Psikolog perlu upgrade kemampuan di era digital dan memiliki nilai tambah dibandingkan AI,” tuturnya.
Rifa menekankan psikolog harus mempertahankan keunggulan humanis. “Psikolog harus merespon emosi dan kebutuhan klien dengan cara yang humanis dan etis,” paparnya.
Kemudian, psikolog harus memiliki pengetahuan multidisiplin. “Psikolog harus mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai bidang untuk solusi holistik dan inovatif,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, psikolog harus proaktif dalam menghadapi tantangan era AI. “Psikolog harus belajar dan mengembangkan diri secara terus-menerus,” imbuhnya.
Rifa menyarankan psikolog menjajaki karir baru di era AI. “Psikolog harus melihat peluang dan tantangan di era AI sebagai kesempatan untuk berkembang,” tegasnya.
Ia berharap psikolog Indonesia bisa berprestasi di era AI. “Saya yakin psikolog Indonesia bisa menjadi pemimpin di bidang psikologi di era AI,” tutupnya. (Ira)
Wartawan: Ummi Nadia, Verlandi Putra (Mg)