Jelang Pilpres, Eks Wagub Sumbar: Capres Harus Mampu Lihat Permasalahan Secara Global

Ilustrasi kotak suara (Sumber: Pixabay)

Suarakampus.com- Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, suasana atmosfer politik di Indonesia kian terasa. Pasalnya, sudah ada sejumlah partai politik yang menyongsong bakal Calon Presiden (Capres) untuk kompetensi Pemilu 2024 ke depan.

Menaggapi hal itu, mantan Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) periode 2000-2005, Fachri Ahmad mengatakan pengusungan nama Capres boleh dilakukan kapan saja sebab tidak ada aturan resmi yang mengatur hal tersebut. “Tidak jadi masalah jika ada partai yang ingin mengusungkan nama Capres, hal tersebut boleh-boleh saja dilakukan,” ujarnya kepada wartawan suarakampus.com pada Kamis (06/10).

Lanjutnya, setiap partai pada dasarnya memiliki cara tersendiri dalam menentukan kriteria pengusungan nama Capres serta selektif dalam mencari peluang yang ada. “Jika partai telah mengusungkan nama, berarti mereka telah menemukan orang yang dirasa mampu untuk maju jadi Capres,” ucap sosok birokrat dan politisi Indonesia itu.

Ia menuturkan, sejatinya seorang Presiden tidak lagi memikirkan urusan-urusan nasional, tetapi mampu menganalisis permasalahan secara global seperti berpikir tentang bagaimana citra bangsa dan negara di dunia internasional. “Citra yang mesti dikembangkan oleh Presiden adalah we are the best (kamilah yang terbaik),” tuturnya.

Kendati demikian, Fachri menilai proses politik kerap kali berjalan buruk di tengah pencarian sosok pemimpin berintegritas dalam menghidupkan citra bangsa di mata dunia. “Banyak trik licik yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, sehingga persaingan dalam Pemilu tidak berjalan secara sehat,” pungkasnya.

“Permasalahan ini sering terjadi akibat sistem yang dijalankan itu menyalahi aturan yang berlaku, seperti tricky bisnis yang dilakukan oleh berbagai partai politik,” tambahnya.

Kemudian, kata dia, trik licik tersebut akan terus bertahan jika badan pengawasan Pemilu tidak dikontrol secara maksimal. Menurutnya, masyarakat juga harus memiliki idealisme dalam hidup bernegara.

“Nyatanya, kontrol ini pernah dilaksanakan, namun berujung tragis hingga menelan korban jiwa lebih dari 500 orang,” ungkapnya.

Ia berharap, agar pemilihan Presiden pada tahun 2024 mendatang dapat berjalan baik dan terhindar dari berbagai macam kecurangan, serta bersih dari tricky bisnis para politisi. “Semoga Indonesia mendapat pemimpin yang mendunia, sehingga mampu membawa perubahan untuk kemajuan bangsa ke depan,” harapnya. (hry)

Wartawan: Nada Andini

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Belum Ada Rancangan Perayaan Milad ke-53, FDIK Fokus untuk Pindah ke Kampus III

Next Post

Mahasiswa FDIK PL, Jadwal Penguatan Bahasa Dinilai Tidak Tepat

Related Posts
Total
0
Share
410 Gone

410 Gone


openresty