Suarakampus.com- Pengembangan karier mahasiswa sejak dini akan menentukan peta jalan sukses ketika setelah jadi alumni. Kini kampus harus memberi ruang dan kesempatan kepada mahasiswa agar bisa menentukan karier di masa depan.
Demikian benang merah diskusi terbatas Tim Center for Enterpreneurship and Career Development (Cendi) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dengan Tim Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Karier dan Kewirausahaan Mahasiswa (PKKM) UIN Imam Bonjol Padang. Pertemuan ini berlangsung di Kantor Cendi, UIN Sunan Kalijaga, Jumat (10/12).
“Sudah menjadi keharusan, Cendi memulai 11 tahun lalu. Kini menjadi syarat dalam akreditasi perguruan tinggi,” ujar Direktur Cendi, Ahmad Salehudin.
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini menyatakan, Cendi telah melakukan kerja sama dengan Depnaker Provinsi DIY dan stakeholder, sehingga telah melahirkan banyak buku-buku tips dalam sukses dalam karier. Buku terbaru tentang penelusuran alumni di dunia karier membuktikan, UIN Sunan Kalijaga telah sukses berperan.
“Tentu saja begitu banyak tak tantangan. Apalagi Cendi dilahirkan tanpa struktural yang ditentukan oleh nomenklatur. Bahkan hingga kini, tetapi tetap bergerak dan berbuat,” papar Ahmad.
Sementara itu, salah seorang pengurus Cendi, Siti Rohaya, juga menyatakan perjalanan panjang lembaganya patut jadi pelajaran dari pihak kampus yang lain. “Yang jelas, perlu kerja keras sebab unit ini begitu penting ke depan. Kita sudah menebar dan menyebarkan ide-ide dasar bagaimana Cendi bergerak hingga seperti ini. Beberapa program andalan, seperti konsultasi dunia kerja, event bursa kerja, secara rutin dilakukan,” paparnya.
Kepala UPT PKKM, Aprizal Ahmad, mengatakan begitu banyak hal yang harus dikerjakan untuk bisa seperti Cendi UIN Suka. Belajar ke Cendi, sangat tepat mengingat Cendi sebagai lembaga serupa PKKM telah lebih dahulu berbuat.
“Kita tinggal belajar saja dengan Cendi. PKKM sangat penting agar mahasiswa memiliki kepercayaan diri memasuki dunia kerja setelah sarjana,” ujar Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan ini.
Aprizal menyadari, lembaga ini perlu pengembangan lebih cepat. Sebab ia menilai sudah sangat terlambat, tidak tercatat dan tidak kelihatan progres sebelumnya. Tugas utama unit ini, kedepannya untuk pengambangan lembaga kemahasiswaan, pengembangan karier dan kewirausahaan, serta strategi tracer study.
Sementara itu, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Imam Bonjol Padang, Abdullah Khusairi, menyatakan optimis PKKM bisa melakukan terobosan agar mahasiswa punya bekal memasuki dunia kerja.
“Begitu banyak sarjana yang kebingungan karena terlalu serius dengan keilmuan tetapi abai dengan dunia praksis. Ini yang perlu diperkuat melalui PKKM,” tutur Khusairi.
Redaksi