Suarakampus.com- Pinukuik merupakan jajanan legendaris yang banyak dijumpai di Sumatra Barat (Sumbar). Olahan jajanan tradisional tersebut masih eksisi dijual oleh masyarakat, baik itu dari pasar tradisional dan warung-warung kecil.
Di Kota Padang, terdapat salah satu pedagang pinikuik yang berlokasi di Jalan By Pass Koto Panjang Ikua Koto, Kec. Koto Tangah, Kota Padang. Warung tersebut terlihat jelas saat melewati jalan tersebut.
Pedagang bernama Ilham menjelaskan, ia telah berjualan pinukuik selama enam bulan di warung yang ia tempati ini. Dulunya, ia hanya menitipkan jualannya ke warung warung kecil dekat rumahnya kala itu.
“Sejak tahun 2018 saya mulai berjualan kue pinukuik ini,” kata pria anak satu itu, Senin (10/04).
Ilham berjualan di bulan Ramadan mulai dari pukul 14:00 WIB hingga habis. “Kalau hari biasa pukul 09:09 pagi sudah mulai berjualan, hingga habis,” ujarnya sembari membereskan alat alat pembuatan pinukuik.
Makanan legendaris Minangkabau tersebut terbuat dari olahan tepung beras, santan, tape singkong, dan gula secukupnya. Proses pematangan membutuh waktu selama tujuh menit di cetakan khusus yang berbentuk bundar. “Kami belajar membuat pinukuik ini dari ibu istri saya,” kata pria kelahiran Agam tersebut
“Bulan puasa hanya membuat 150 buah saja, kalau di hari biasa mencapai 300 dibuat,” sebutnya.
Pinukuik tersebut berurkuran sepuluh cm dengan harga ecerennya Rp 2.000/buah. Selain itu, Ilham juga menjualnya dalam bentuk kotak yang isinya lima buah dengan harga 10 ribu perkotaknya. “Alhamdulillah untuk hari ini jualan saya habis semuanya,” ujarnya.
“Selain berjualan pinukuik kami juga berjualan kolak serabi dengan harga jual Rp 5.000/bungkus,” tutupnya. (ifw)
Wartawan: Fajar Hadiansyah