Lantunan Syukur Sang Pendosa

Oleh: Nada Andini

Mahasiswa Hukum Keluarga UIN Imam Bonjol Padang

Ketika awan tak benar-benar pergi
Saat mentari hilang dari peraduan
Menyapa senja yang hadir sekejap mata
Menghantarkan asa pada gelap gulita

Secercah lara terhempas di pelataran lautan bahagia
Cairan bening luruh menyapa sesak di dada
Syukur kian terucap sayup di telinga
Pengantar rasa kepada sang pencipta

Bertandang menuntut senyum pada hidup
Catatan takdir yang telah terbentang magi
Pencatatan sejarah pun telah tentukan arah
Melangkah pelan hingga lengkungan di wajah menyapa

Menengadah pada sang pencipta bahwa semua berjalan pada rotasinya
Lantunan syukur masih terpatri di relung hati
Kompas mampu menunjukan arah
Namun kompas tak mampu sembuhkan gelisah
Hanya syukur dan sujud yang dapat menghempasnya

Berdiri tegak belum tentu kokoh
Selalu tersenyum belum tentu tak pernah terluka
Tak pernah menangis bukan berarti tidak ada cobaan
Hanya saja, selalu berserah pada sang pencipta
Bahwa waktu akan menjawab setiap tetesan luka

Padang, Senin 28 Februari 2022

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Sema-U Bakal Tindak Lanjuti Pembentukan Panitia Pemira

Next Post

UIN IB Dirikan Posko Peduli Terhadap Bencana Alam Pasbar

Related Posts

Aku Ingin

Oleh: Miftahul Rahman(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang) Aku pergi sehabis orang-orang itu berpamitanMenoleh ke belakang sembari terus berjalanGerimis…
Selengkapnya
Total
0
Share