Masa Depan Fisika Era Informasi

(Sumber: Defita Yusni/suarakampus.com)


Oleh: Defita Yusni
Alumni SLC 2024 UIN Imam Bonjol Padang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Tadris Fisika
E-mail: yusnidefita1234@gmail.com

Pendahuluan
Globalisasi dapat menghubungkan seluruh dunia, Naveen Kumar Sharma (2012), dalam jurnalnya Efek Globalisasi Terhadap Pendidikan dan Budaya: Sebuah Analisis, menyatakan bahwa keterampilan dan pengetahuan diperdagangkan sebagai komoditas dalam. Dia menyatakan bahwa hal ini berlaku untuk pasar yang kompetitif. Ini berarti bahwa pendidikan menciptakan ruang yang luas untuk bersaing demi meraih kesuksesan di dunia internasional.

Pengetahuan dan keterampilan seseorang adalah modal pertama untuk bersaing di era globalisasi ini. Masyarakat yang menghadapi era yang penuh dengan faktor penentu seperti demografi global, urbanisasi, perdagangan internasional, teknologi, perubahan iklim, dan geopolitik membutuhkan persiapan yang matang.

Mengomentari faktor-faktor tersebut, ujar Sylvia seorang pendidik mengatakan revolusi teknologi yang terjadi saat ini mengubah pola pikir dan cara beraktivitas, baik dari segi cakupan maupun kompleksitasnya. Tugas-tugas yang bersifat repetitif akan digantikan oleh otomatisasi. Ini adalah megatrend di tahun 2045 dan Indonesia merupakan bagian dari megatrend tersebut. Salah satu cara untuk mempersiapkan masyarakat adalah melalui pendidikan, yang merupakan fondasi bagi peningkatan mata pencaharian dan pembangunan berkelanjutan.

“Yang terpenting adalah proses pendidikan dengan model pembelajaran baru yang bercirikan kreativitas, inovasi, dan kemampuan beradaptasi,” ujar Silvia. Silvia menyatakan bahwa di abad ke-21 ada lima kelompok kompetensi: literasi digital, berpikir terfokus, komunikasi yang efektif, produktivitas yang tinggi, serta nilai-nilai spiritual dan moral. Lebih lanjut Silvia mengatakan bahwa kompetensi umum dan profesional di masa depan dapat dikategorikan ke dalam keterampilan yang dikenal sebagai 4C: keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan berkolaborasi. “Keempat keterampilan ini, ditambah dengan dua keterampilan lainnya-computational thinking dan competitive thinking – menjadi 6C, yang sangat dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0, yang ditandai dengan teknologi digital yang berkembang pesat,” ujar Sylvia.

Peran Pendidikan dalam Mempersiapkan Masyarakat
Pendidikan memainkan peran utama dalam mengembangkan tenaga kerja yang handal dan mempersiapkan generasi masa depan. Sangatlah penting untuk mengenali dan memahami kondisi pendidikan saat ini. Hal ini karena perubahan membawa dunia ke dalam bidang-bidang pengetahuan yang baru. Heterogenitas ditemukan dalam berbagai hal yang semakin beragam. Ilmu pengetahuan berkembang seperti bola salju yang jatuh dari puncak gunung salju, perlahan-lahan menjadi lebih besar dan lebih cepat.

Arus transformasi budaya mempengaruhi budaya lama yang masih dipertahankan dan menciptakan semakin banyak budaya baru. Hal ini tentunya perlu diimbangi dengan upaya praktis untuk membantu siswa beradaptasi dan tetap kompetitif dalam mobilitas global yang semakin cepat (hal ini dapat diperkuat dengan menyertakan referensi). Ketika berbicara tentang pendidikan dalam konteks globalisasi, dunia pendidikan saat ini mengalami banyak keterkaitan, termasuk interaksi global. Hal ini jelas berdampak langsung pada dunia pendidikan itu sendiri. Namun, banyak dari kita yang lebih cenderung melihat dampak negatifnya karena kita percaya bahwa tingkat dan kualitas pendidikan ditentukan oleh banyak variabel.

Atas nama mengkritik, kebanyakan orang sering menggunakannya sebagai senjata untuk kepentingan pribadi, yang alih-alih dikoreksi, malah menurunkan semangat juang mereka yang mencari pengetahuan dan informasi. Seperti halnya keberadaan hal-hal baik yang tidak mungkin ada tanpa adanya hal-hal buruk. Tujuan utama pendidikan sains adalah pengembangan keterampilan berpikir, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan belajar mandiri, pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan analisis, berpikir kritis, keterampilan bernalar, dan berpikir kreatif American Association for the Advancement of Science (AAAS), Barak & Shakhman (1994).

Banyak hal yang mempengaruhi National Research Council untuk mengubah tujuan pendidikannya, salah satunya adalah perubahan cepat yang disebabkan oleh pergeseran dari revolusi industri 4.0 ke society 5.0. Pendidikan karakter kini menjadi kebutuhan mutlak, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan harus berorientasi pada masa depan jika Indonesia ingin mewujudkan generasi emas yang kompeten, progresif, mandiri, dan modern.

Peran Fisika dalam Kemajuan Teknologi
Di era informasi, fisika memainkan peran kunci dalam mendorong kemajuan teknologi yang berkelanjutan. Pemahaman yang mendalam tentang hukum fisika memungkinkan kita untuk merancang solusi inovatif untuk tantangan global. Tidak jarang orang beranggapan bahwa fisika itu sulit. Mereka menganggap fisika adalah ilmu yang penuh dengan rumus dan perhitungan matematis yang rumit. Akibatnya, tidak semua orang dapat mempelajari fisika dengan baik. Bahkan fisika sering dianggap sebagai pelajaran yang merugikan. Situasi ini hampir sama dengan asumsi yang dibuat tentang matematika dari sudut pandang Hugh dan Roger (2002).

Namun, terlepas dari asumsi di atas, ada hal yang lebih penting untuk kita pertimbangkan. Yakni, apa manfaat kita mempelajari fisika dan apa kerugiannya jika kita tidak mencoba mempelajari fisika? pada hakikatnya, setiap manusia membutuhkan ilmu pengetahuan dan harus mengikuti perkembangan teknologi agar dapat menjalani kehidupan ini dengan selaras. Sudah pasti perkembangan teknologi merupakan implikasi dari ilmu fisika yang telah dipelajari oleh para ahli di bidangnya masing-masing. Fenomena fisika adalah suatu kejadian yang di dalamnya terdapat variabel fisis. Yang dimaksud dengan variabel fisis adalah variabel yang dapat dinyatakan secara numerik.

Seperti yang dinyatakan Supriyono seorang yang mempelajari ilmu fisika, hakikat fisika adalah bahwa fisika bukan sekedar kumpulan fakta dan prinsip, tetapi lebih dari itu, fisika juga memuat metode dan fisikawan yang memperoleh fakta dan prinsip. Konsep-konsep fisika dan ilmu fisika akan bermanfaat bagi manusia apabila ilmu fisika diwujudkan sebagai teknologi. Berbagai teknologi yang ada dapat digunakan untuk mempermudah tugas-tugas manusia. Keberadaan berbagai alat canggih yang dikembangkan saat ini tentu tidak dapat dilepaskan dari ilmu fisika. Hal ini dikarenakan ilmu fisika merupakan dasar dalam pembuatan segala peralatan canggih saat ini. Mulai dari peralatan dapur hingga peralatan industri yang memanfaatkan prinsip-prinsip operasi yang ada pada ilmu fisika.

Ketika konsep-konsep fisika direalisasikan dalam bentuk peralatan teknis, maka fisika baru menjadi berguna bagi manusia. Pendidik fisika perlu memberikan pembelajaran fisika yang mengembangkan keterampilan abad 21 untuk mendukung society 5.0. Pembelajaran tersebut harus memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran keterampilan abad 21, yaitu: relevansi pembelajaran, kedisiplinan, pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, promosi transfer of learning, belajar untuk belajar, koreksi miskonsepsi dengan segera, kerja sama tim, penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran, dan peningkatan kreativitas.

Ada banyak manfaat dari mempelajari fisika. Sejak awal mempelajari fisika telah terbukti bahwa fisika dapat membantu memudahkan aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Beberapa manfaat mempelajari fisika antara lain: fisika berperan besar dalam penemuan-penemuan teknologi, melalui fisika rahasia alam dapat diungkap, fisika menjadi ujung tombak pembangunan, fisika sebagai ilmu dasar yang membantu perkembangan ilmu-ilmu lain, fisika melatih kita untuk berpikir logis dan sistematis, kata Suparno (2007).

Tantangan dan Peluang
Meskipun ada potensi besar dalam menerapkan fisika untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui teknologi, ada juga tantangan seperti dampak teknologi terhadap lingkungan dan masyarakat. Namun, peluang untuk menerapkan fisika pada teknologi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dapat diwujudkan melalui kerja sama lintas sektoral. Dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), maka perlu adanya inovasi dalam kegiatan pembelajaran dan sumber belajar dalam dunia pendidikan. Pengembangan e-book ini didukung oleh fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu dari lima besar pengguna gadget di dunia, dengan 47 juta pengguna aktif smartphone dan tablet.

Jumlah tersebut setara dengan sekitar 14% dari seluruh pengguna ponsel di seluruh dunia (detik.com, 3 Februari 2014). Adanya fakta tersebut mendorong munculnya potensi pengembangan e-book fisika. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 22 Tahun 2016 tentang standar proses pada pendidikan dasar dan menengah, proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, dan partisipasi aktif peserta didik.

Disebutkan untuk memotivasi peserta didik serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian. Hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik ketika mengembangkan RPP adalah menentukan sumber belajar yang akan digunakan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa adalah buku teks pelajaran.

Pada tahun 2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan meluncurkan program sekolah yang disebut Program Gerakan Literasi (PGL) dengan motto “bahasa menumbuhkan budi pekerti”. Dikembangkan di bawah No. 23, PGL adalah program pemerintah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menulis dan membaca. Dalam pelaksanaannya, PGL berlangsung 15 menit sebelum pelajaran pertama dimulai. Dengan fakta ini, secara tidak langsung PGL juga memberikan kesempatan untuk pengembangan e-book fisik.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan ruang bagi munculnya e-book, yang ditunjukkan dengan adanya situs http://bse.kemdikbud.go.id, yang dapat diakses oleh siapa saja secara gratis, menurut Febrianti (2014): http://bse.kemdikbud.go. Buku-buku yang ada di situs id tersebut belum mencakup mata pelajaran fisika yang seharusnya memanfaatkan potensi buku digital secara maksimal, seperti pengindeksan langsung untuk membantu siswa menemukan materi yang relevan, atau penyertaan konten animasi, video, dan simulasi, karena didesain untuk dicetak di atas bahan baku kertas.

Kesimpulan
Dalam menghadapi tantangan lingkungan global, penggunaan sumber daya alam dan manusia secara efisien dan berkelanjutan menjadi semakin penting. Dengan bantuan ilmu fisika, kita dapat mengembangkan teknologi yang membantu mengelola penggunaan sumber daya alam secara optimal, menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua orang. Pendidikan fisika yang berkualitas sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan. Pendidikan ini harus menarik, relevan dan fokus pada pengembangan pemikiran kritis, pemecahan masalah dan keterampilan kolaboratif.

Fisika memainkan peran integral dalam kemajuan teknologi di berbagai bidang seperti energi terbarukan, material baru dan kecerdasan buatan. Kemajuan ini dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan memecahkan masalah global. Kerja sama global, investasi yang memadai dan infrastruktur yang canggih adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang. Pendidikan fisika yang kuat dan penelitian inovatif juga sama pentingnya untuk memastikan kemajuan fisika di masa depan.

Masa depan fisika di era informasi penuh dengan berbagai kemungkinan. Dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan, fisika dapat menghasilkan penemuan-penemuan revolusioner yang akan mengubah peradaban. Kerja sama global, investasi yang memadai, dan pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk membuka cakrawala baru bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan manusia.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Uang Kuliah Tinggi bikin Patah Hati

Next Post

Literasi Gen Z Terhadap Keuangan Syariah

Related Posts
Total
0
Share