Meningkatkan Pemberdayaan Masjid, Prima DMI Sumbar Gelar Diskusi

Foto bersama setelah diskusi Prima DMI Sumbar (Foto: Novi Andry/Prima DMI)

Suarakampus.com- Pimpinan Wilayah Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Barat (Sumbar) gelar  Diskusi Kebangsaan yang bertajuk Optimalisasi Peranan Prima DMI dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Kegiatan ini diadakan di Restoran Suaso, Komplek Gelanggang Olah Raga (GOR) Agus Salim Padang.

Selaku Ketua Panitia, Rio Candra mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat generasi muda untuk memberdayakan masjid yang ada di kampungnya. “Semoga kegiatan ini bisa melahirkan aktivis yang juga berpengaruh di kampungnya,” katanya, Minggu (28/02).

Lanjutnya, pembagian masker ke masyarakat dilakukan sebagai penutupan acara. “Silaturahmi ini akan diakhiri dengan kegiatan pembagian masker di lampu merah dekat Masjid Raya Sumbar,” sambungnya.

Sedangkan Ketua Umum Prima DMI Sumbar, Muhammad Shaifullah menuturkan bahwa Prima DMI merupakan wadah komunikasi pergerakan masjid seluruh Indonesia. “Masjid dapat menjadi pusat kegiatan pembinaan akidah, ibadah, ukhwah dan keilmuan, serta spirit kebangsaan,” tuturnya. 

Masjid sering diberitakan sebagai tempat berkembangnya radikalisme, maka dari itu Prima DMI mempunyai peran penting atas penghapusan stigma negatif tersebut. “Hendaknya diskusi ini dapat memberikan solusi untuk mengatasi sudut pandang yang negatif seperti itu,” harap Shaifullah.

Senada dengan itu, Ketum Pelajar Islam Indonesia (PII) Sumbar, Taufik juga menjelaskan dari hasil riset jurnal nasional yang sering ditemuinya mengatakan bahwa masjid sebagai sumber penyebaran radikalisme. Salah satu solusi menghilangkan pemahaman tersebut dengan melakukan hal positif di masjid.

“Realisasi kenyataan positif  tentu dapat menghilangkan citra negatif masjid yang selama ini diadopsi masyarakat,” jelas Ketua Umum Pimpinan Wilayah Sumbar itu.

Kemudian, Sekretaris Umum Prima DMI Sumbar, Novy Andry mengatakan pada masa lalu masjid digunakan sebagai tempat pertemuan guna meningkatkan kebersamaan namun tidak menghilangkan eksistensinya sebagai rumah ibadah. “Kita dapat berkaca pada masa lalu untuk berbenah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama,” ucapnya.

Namun, pada masa sekarang umat muslim terpecah menjadi beberapa kelompok yang berbeda pemahamannya. “Walaupun kita berbeda, seharusnya jika berada di masjid kita adalah satu,” kata Novy.

Ia berharap agar generasi muda saat ini bisa mengembalikan eksistensi masjid, serta meningkatkan spiritual dan moral. “Semoga kita dapat menjadikan masjid sebagai tempat pemersatu umat Islam,” harapnya. (rta)

Wartawan: Firga Ries Afdalia dan Nada Andini (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

LPM Suara Kampus Adakan Lomba Menulis Opini

Next Post

Begini Enam Cara agar Tetap Semangat Kuliah Daring

Related Posts
Total
0
Share