Metode Efektif Guru dalam Proses Pembelajaran

Potret saat sesi foto bersama dengan Mulyasa dalam Stadium General di gedung Auditorium Prof. Mahmud Yunus UIN Imam Bonjol Padang (Foto: Iqbal/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Keberadaan guru dalam dunia pendidikan sangat diperlukan. Sejatinya, guru memiliki peran besar dalam membangun karakter bangsa dalam memajukan peradaban di era merdeka belajar.

Demikian diungkapkan oleh penulis buku mengenai pendidikan, Mulyasa ketika menyampaikan materi dalam Stadium General soal pengadaan guru profesional di era merdeka belajar Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) di gedung Auditorium Prof. Mahmud Yunus, Senin (12/09).

“Saat ini guru hanya disibukkan dengan tugas administratif, sehingga waktunya tidak ada dalam proses berhadapan dengan peserta didik,” ungkapnya.

Mulyasa menyampaikan efektifitas proses pembelajaran baik perubahan moral maupun pembentukan karakter. Katanya, guru bukan hanya menyelesaikan tugas formalitas saja tetapi harus memiliki niat baik untuk melakukan perubahan.

“Guru itu harus berempati terhadap apa yang dirasakan peserta didik guna melahirkan generasi bangsa yang berkualitas,” ucapnya.

Ia juga mengidentifikasi beberapa metode yang tidak efektif serta poin-poin penghambat peserta didik saat proses pembelajaran yang disampaikan guru seperti:

1. Tidak adanya kecakapan guru dalam memahami kebutuhan belajar siswa dan memaksakan diri dengan program yang ada baik program tahunan maupun program semester
2. Kurangnya kehadiran guru saat proses pembelajaran baik saat tatap muka maupun dengan sistem daring (online)
3. Kurangnya inisiatif guru dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih adaptif
4. Tidak mempersiapkan pembelajaran dan diri secara maksimal
5. Kurangnya fleksibilitas guru dalam proses pembelajaran

Sambungnya, terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan oleh guru untuk metode pembelajaran yang dalam penggaungan sistem merdeka belajar seperti:

1. Proyek Based Learning, yaitu proses pembelajaran dengan basis tindakan. Katanya, guru jangan hanya ceramah tetapi bisa membuat proyek kemanusian sehingga para peserta didik bisa terlibat dalam pembelajaran
2. Problem Based Learning, yaitu proses pembelajaran dengan basis masalah. Menurutnya, guru harus memunculkan masalah-masalah yang ada ditengah-tengah masyarakat. Kemudian, dikaji dan dianalisis lalu dicarikan solusinya secara bersama
3. Inquiry Discover Learning, yaitu proses pembelajaran dengan basis memunculkan pertanyaan dan ide. (hry)

Wartawan: Muhammad Iqbal

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Perdana, FDIK Langsungkan Follow Up Akbar

Next Post

Pelayanan Akademik Belum Sepenuhnya Pindah, Dekan FDIK: Fasilitas Belum Lengkap

Related Posts
Total
0
Share