Mutiara Dwi Persada
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol
Tepat pada 7 Oktober yang lalu, sudah setahun lebih pembantaian yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap warga Palestina. Bahkan sudah ratusan warga Palestina dibunuh dan ribuan yang luka-luka. Baik itu yang terjadi pada anak-anak maupun remaja dan lansia, semuanya di sasar oleh zionis laknatullah itu.
Serangan Zionis Yahudi makin menggila dan membabi buta. Mirisnya, PBB hanya bisa mengecam dan mengecam, demikian pula dengan pemimpin negeri muslim yang juga hanya sekedar mengecam tanpa adanya melakukan perlawanan balik untuk melindungi saudaranya, lebih mirisnya lagi, ada juga yang cuma berpangku tangan dan diam melihat tragedi ini.
Kenapa hal ini bisa terjadi ?
Sungguh ini adalah pengkhianatan yang besar terhadap saudara sesama muslim, terlebih mereka yang memiliki kekuasaan dan pasukan. Lantas apakah mereka tidak punya kekuasaan dalam membantu saudaranya yang tengah diperlakukan dengan tidak manusiawi ? Apakah mereka tidak melihat berbagai ancaman dan kejahatan yang terjadi ? Apakah mereka tidak mendengar rintihan dan tangisan saudaranya ? Kemana mereka yang mempunyai kekuasaan dan jabatan itu ?. Ternyata, kenapa hal itu bisa terjadi, yakni disebabkan karna adanya paham Nasionalisme yang menghalangi pemimpin negeri muslim untuk bergerak nyata membela Palestina dengan jihad. Sehingga ia hanya mampu mengecam atau sekedar melakukan donasi.
Demikian pula hal ini karna kecintaan terhadap kekuasaan dan jabatan, sehingga membuat mereka mati rasa, takut kehilangan kekuasaanlah ketika ia melawan, karna di belakang atau penyokong zionis Israel ada Negara adidaya yakni Amerika Serikat yang sedang bekerja sama juga dengan pemerintahan sekarang, terutama Indonesia. Maka dari sanalah adanya berbagai kepentingan yang ingin di capainya. Seandainya ia melawan, maka bisa jadi kontrak kerjasamanya akan bubar dan gagal, karna itu pemerintah yang berkuasa saat ini tidak kuasa untuk bergerak nyata dalam membela Palestina.
Solusi tuntasnya bagaimana ?
Maka dari itu, mereka sebenarnya bukan harapan umat untuk membebaskan Palestina. Mestinya Umat harus di bangun kesadarannya, agar dapat terus bersuara dan menuntut pemimpin negeri muslim untuk segera mengirimkan pasukannya dengan sepenuh kekuatan yakni dengan berjihad di tanah Palestina. Memperjuangkan dan membela Palestina adalah amal yang sangat luar biasa besar pahalanya. Ada banyak pujian dan keistimewaan bagi mereka yang turut serta membela Palestina.
Umat membutuhkan keberadaan adanya sebuah perisai yang akan melindungi umat Islam dan umat bersatu di bawahnya. Perisai itu adalah khilafah. Umat harus terus membangun kesadarannya akan kewajiban menegakkan khilafah. Karna dengan kembalinya negara Islam di bawah naungan khilafah, maka perlawanan dalam membela Palestina akan terwujud.
Maka demikian, harus ada kelompok dakwah yang terus menyadarkan umat akan posisinya sebagai umat terbaik dan wajibnya menegakkan khilafah. Rasulullah SAW telah memberikan contoh bagaimana menegakkan negara yang menerapkan Islam secara Kaffah. Sehingga umat wajib meneladaninya.
Wallahu’alam bishowab.