Oleh: Lutfiah (Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Imam Bonjol Padang) Duduk di tengah keramaian, raut wajahnya mulai menua Kesabaran yang tiada habisnya Ia curahkan kepada empat mutiara yang dirawatnya Semangat yang masih menggelora, tiada batasnya Seakan ia berdiri sendiri tanpa naungan Aku duduk bersamanya, mendengar semua kisah perjalanan Tanpa sadar, air mata mengalir Emosi yang dipendam serasa tak tertahan Rambut putih yang mulai tumbuh Menjelaskan betapa lama ia berjuang Aku terharu dengan kisah pilu yang enggan ia ceritakan Menjaga empat mutiara tanpa lelah Tak terasa cahaya bulan mulai redup Netra pun terlelap di kesunyian malam Berharap ia mendapatkan balas kebahagiaan Kamis, 8 Februari 2024
Related Posts
Dia dan Rasa
(Oleh: Nala) Tentang tuan dengan segala ceritanyaIa teduh bagai hujan yang turunEntah sudah berapa kali tinta ini menulis…
9 Februari 2024
Ruang Harap
Oleh: Hary Elta Pratama Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN Imam Bonjol Padang Mengapa sepi itu hanya bicara dengan…
18 April 2022
Pada Janji yang Engkau Khianati
Oleh: Zaitun Ul Husna (Mahasiswi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir) Derap kaki tertatih letihMelangkah semu tak tahu tujuUcap janji…
26 Mei 2022