Pedagang Pasar Raya Padang Keluhkan Penurunan Omzet Saat Pergantian Tahun

Kondisi Pasar Raya Saat Liburan (Sumber : Ilda)

Suarakampus.com-Pasca pergantian tahun, Pasar Raya Padang mengalami penurunan pengunjung. Hal tersebut berakibat anjloknya pendapatan pedagang dan tukang parkir.

Salah seorang Pedagang Baju Batik, Fajri mengatakan bahwa pendapatan mulai menurun sejak tahun baru kemarin, bahkan mencapai 50 persen. “Ini juga tidak terlepas dari keberadaan toko online,” katanya.

Ia menyampaikan pengunjung yang datang tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. “Saya dagang sudah dari tahun 2014, sepanjang itu pembeli dapat dikatakan standar,” sebutnya.

Senada dengan itu, Pedagang Pakaian toko Ferari, Noval Hidayat Fikri mengatakan omzet tahun kini mengalami penurunan. “Penuruan keuntungan tidak terlalu jauh, kisaran 20-30 persen, karena banyaknya pembelanjaan via online,” katanya.

Ia menuturkan keuntungan pengunjung membeli di pasar raya ini, konsumen dapat mengecek bahan langsung. “Hendaknya pasar raya harus ditata lebih rapi, meningkatkan kebersihan lingkungan dan juga menata ketertiban pedagang,” tuturnya.

Kendati demikian, Pedagang Kaki Lima (PKL) Ardi Armanto menjelaskan akhir-akhir ini pasar raya sepi akibat cuaca hujan. “Saya menjual jam tangan, aturan mulai buka pukul 15.00 WIB, keadaan ini pun membuat omzet menurun,” katanya.

Ia pun mengungkapkan kebijakan kedepannya diharapkan dapat disesuaikan dengan pedagang. “Semoga peraturannya diubah supaya pedagang kaki lima bisa lebih awal jualannya,” ungkapnya.

Sementara itu, juru parkir Agus, mengatakan tidak ada peningkatan pengunjung pada tahun baru ini dan harga parkir tetap tiga ribu per mobil. “Operasi parkir pasar raya kota Padang dari jam 06.00 WIB pagi sampai 18.00 WIB,” katanya.

Ia mengungkapkan telah menjadi juru parkir dari tahun 2014 hingga sekarang, pekerjaan ini meski memiliki pengalaman yang lama agar kendaraan tertata rapi. “Saya bukan parkir liar karena bekerja dibawah wewenang Dishub (Dinas Perhubungan),” ungkapnya.

Ia menyampaikan pendapatan perhari Rp. 250.000 akan tetapi Rp.100.000 di berikan ke Dishub. “Semoga parkir mobil bisa di naikan menjadi Rp. 5.000 karena memakan banyak tempat dibandingkan dari motor,” tutupnya. (red)

Wartawan: Ilda Aisyah (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Luka di Pelukan Sumatera Barat

Next Post

Manuskrip Topah, Bukti Sejarah Perkembangan Agama Islam di Minangkabau

Related Posts
Total
0
Share