Pengamat Politik Internasional: Umat Muslim Menderita Akibat Permainan Politik Global

Tangkapan layar saat diskusi melalui YouTube UIY Official (sumber: Verlandi/suarakampus.com)

Suarakampus.com – Umat Muslim di berbagai belahan dunia alami penderitaan. Hasbi Aswar soroti penderitaan tersebut terus berlarut-larut sebab permainan politik global yang libatkan kekuatan-kekuatan besar dunia. Minggu (17/03)

Pengamat Politik Internasional, Hasbi Aswar mengungkapkan kekecewaan mendalam terkait kondisi umat Muslim yang masih menderita, terutama di Palestina, Xinjiang, dan Rohingya. “Sangat memalukan, bukan hanya bagi Muslim yang jumlahnya sekitar dua miliaran, tetapi juga bagi komunitas internasional dengan 192 negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB),” kritiknya.

Hasbi menilai bahwa permasalahan di Gaza, Palestina, adalah masalah politik yang disengaja untuk berlarut-larut.

“Padahal sebenarnya gampang sekali menyelesaikan persoalan ini jika kita mau, tinggal Israel dilumpuhkan, bahkan PBB pun memiliki klausul untuk melakukan intervensi militer jika ada agresi yang mengancam keamanan global,” terangnya.

Namun, ia menyayangkan bahwa semua upaya tersebut tidak dilakukan karena adanya dominasi kekuatan negara-negara Barat. “Amerika Serikat menjadi penjahat terbesar dalam kasus ini, didukung oleh Jerman, Inggris, dan Prancis,” tuturnya.

Lebih mengejutkan, ia mengungkap bahwa beberapa negara Muslim justru memfasilitasi pendukung Zionis Israel dengan menyuplai minyak dan barang impor. “Ini bukti bahwa kita tidak bisa berharap banyak dari negara-negara Muslim tersebut, apalagi Amerika dan sistem internasional yang ada saat ini,” ungkapnya.

Menurutnya, negara-negara Arab terjebak dalam ketergantungan ekonomi dan militer terhadap Amerika Serikat, sehingga sulit untuk memberontak. “Amerika paham konsep kendali militer, mereka menciptakan agar negara-negara Muslim ini tidak bisa melawan,” jelasnya.

Ia menyontohkan kasus Presiden Mursi di Mesir yang tidak bisa mengendalikan militer yang dikontrol oleh Amerika Serikat. “Dengan mudahnya militer memberhentikan Mursi, walaupun Mursi terpilih secara demokratis,” ungkapnya.

Ia menilai bahwa elit dan pemimpin negara-negara Muslim juga turut andil dalam memfasilitasi kepentingan asing tersebut. “Memutuskan anggaran untuk pencitraan menjelang Pemilu, mengintruksikan kepala daerah untuk berpihak, semua itu dari elit,” sebutnya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa rakyat tidak sepenuhnya bisa disalahkan, karena mereka hanya dijadikan alat legitimasi oleh para elit. “Masyarakat hanya memilih yang sudah dipilihkan, tidak bisa memilih di luar itu,” tuturnya.

Ia menekankan, penting menyadarkan para pemimpin dan elit Muslim agar tidak terjebak dalam permainan politik global yang merugikan umat. “Jika para pemimpin ini baik, rakyat pun akan ikut baik, namun jika buruk, rakyat akan sengsara akibat ulah mereka,” tutupnya. (hkm)

Wartawan: Verlandi Putra (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Ramadan di Tengah Derita Umat, Cendikiawan Muslim Serukan Kepedulian Global

Next Post

Harga Beras Melonjak, Petani dan Ibu Rumah Tangga Alami Keresahan

Related Posts
Total
0
Share