Penjurian Top 15 Finalis Duta Kampus Representasi Slogan UIN

Foto bersama panitia dan finalis duta kampus (Sumber: dokumentasi panitia)

Suarakampus.com– Sebanyak 15 pasang finalis Duta Kampus UIN Imam Bonjol Padang 2025 terpilih setelah melalui serangkaian seleksi intensif dari berbagai bidang. Proses ini menjadi langkah awal menentukan brand ambassador kampus berbasis knowledge, revelation and culture, Senin (14/04).

Penentuan 15 pasang finalis ini menjadi tahapan awal dalam mempersiapkan wajah kampus yang akan berperan sebagai brand ambassador. Finalis yang lolos berasal dari Fakultas Tarbiyah 5 orang, FDIK 10 orang, FEBI 5 orang, Ushuluddin 4 orang, Syariah 5 orang, dan Sains dan Teknologi 1 orang.

Juri keorganisasian yang juga Uda Berbakat 2018, Wirzal Riyandi, mengapresiasi semangat dan visi kuat dari para finalis. “Next generasi duta kampus kita memang punya bekal untuk menjadi agen perubahan,” ujarnya.

Ia menegaskan, loyalitas dan komitmen organisasi merupakan aspek utama yang harus dimiliki seorang duta. “Duta harus menjadi contoh yang merepresentasikan nilai kampus secara utuh,” jelasnya.

Wirzal juga mengimbau agar proses seleksi ini menjadi momentum awal bagi para finalis untuk terus berkembang. “Jadikan proses ini sebagai awal untuk terus belajar, berkarya, dan menginspirasi,” katanya.

Juri pengetahuan umum dan kampus, Usran Bangun Fajar menilai, pentingnya pemahaman peserta terhadap lingkungan akademik. “Sebagai icon kampus, hal dasar tentang rumahnya harus mereka pahami,” ucapnya.

Ia menambahkan, peningkatan kualitas diri perlu terus dilakukan sejalan dengan semangat brain, beauty, behaviour, and brave. “Upgrade kemampuan diri adalah bentuk komitmen sebagai duta kampus,” tambah Uda Duta Intelegensi 2023.

Owner @arif_production sekaligus juri materi adat, Arif Hidayatullah menekankan, pentingnya pemahaman nilai-nilai budaya lokal. “Adaik basandi syarak, syarak basandi Kitabullah,” tegas Uda Berbakat 2023 ini.

Ia menjelaskan, budaya adalah bagian penting dari visi kampus dan harus dipahami sebagai identitas. “Kedepannya, materi adat perlu terus diperdalam,” ungkapnya.

Selain itu, juri public speaking dan bahasa asing, Azlan menyebut, kemampuan komunikasi adalah modal utama seorang duta. “Kemampuan berbicara adalah kunci untuk berinteraksi dengan berbagai tokoh,” tutur Uda Duta Enterpreneur 2024 ini.

Ia mengatakan, penilaian pada bahasa asing cukup kompleks dan membutuhkan persiapan serius. “Terkait bahasa asing cukup rumit karena penilaiannya kompleks,” ujar mahasiswa Prodi Hukum Tatanegara ini.

Uni Hafidzah 2024 sekaligus juri keagamaan, Lanniari Sakila menilai, seleksi baca Al-Qur’an, tajwid, dan hafalan menjadi dasar utama penilaian. “Ini membangun jiwa moderasi beragama,” jelasnya.

Selanjutnya, Haikal Pernandes menyebut, proses seleksi berjalan adil, objektif, dan kompetitif. “Saya bangga bisa menjadi bagian dari proses ini,” tutur Uda Berbakat 2024 ini.

Ia menambahkan, posko bakat membuka ruang eksplorasi potensi dan ekspresi diri peserta. “Ini bukan sekadar seleksi, tapi proses menemukan jati diri,” kata mahasiswa Prodi Sistem Informasi.

Ia menyampaikan, dari proses ini akan lahir The Next Uda dan Uni Berbakat UIN Imam Bonjol Padang. “Kadang dari proses inilah kita bisa belajar lebih banyak tentang diri sendiri,” pungkasnya.

Ia berharap, para peserta yang belum lolos tetap berproses dan mencoba kembali di masa mendatang. “Terus berproses dan coba lagi di tahun depan,” pesannya. (ver)

Wartawan: Sofi Asri

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Segera, Seminar Internasional Bersama Special Library Associatio (SLA)

Next Post

Perang Tarif Trump Ganggu Ekonomi Negara Berkembang

Related Posts
Total
0
Share
Just a moment...