Perbedaan dan Kita

Ilustrasi (Ummi Nadia/suarakampus.com)

Oleh: Elsa Mayora
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)

Semacam ada namun tidak ada
Tembok yang kita bangun terlalu tinggi
Terlalu besar untuk bisa kita lewati
Seperti sebuah mimpi indah yang tak akan mungkin jadi kenyataan

Aku berusaha untuk menggapai mu
Kau pun begitu, begitu romantisasinya kita
Kau dengan pelukan hangat mu
Mencoba untuk menenangkan ku
Ini akan baik baik saja, begitu kata mu

Jika bisa bersama mu dengan lama hanya bisa di mimpi
Biarkanlah tetap seperti ini
Aku tahu ini tak akan nyata
Namun biarla ini menjadi hal yang akan bisa kurasakan dengan durasi yang lama

Sebentar, biarkan saja seperti ini
Tembok ini sekali lagi ku katakan sangat tinggi
Perbedaan agama itu bagai hal yang tak bisa kita tentang dan lawan

Cinta kita terlarang
Karena iman diceruk dada
Kita tidak bisa bersama
Karna tasbihku berbeda dengan kalungmu

Ayolah semesta
Apa guna cinta ini jika aku saja tak bisa bersamanya
Haruskah aku mendustkan cinta
Bukankah cinta dapat menyatukan kita?

Karena cinta menyatukan perbedaan
Lantas apakah harus berpisah?
Meski cinta enggan pergi
Namun cintaku tak bisa ku dustakan

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Rumah dan Pulang

Next Post

Penyembelihan Kurban: Antara Syariat, Konstitusi, dan Kepentingan Politik

Related Posts
Total
0
Share