Suarakampus.com- Sejumlah kantin di kampus III Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang memutuskan menutup warungnya selama masa libur mahasiswa. Pemilik Kantin Takato, Reni sampaikan bahwa konsumen utamanya adalah mahasiswa, sehingga operasional kantinnya sesuai jadwal kegiatan mahasiswa, Kamis (03/07).
“Kami akan menutup warung saat mahasiswa libur dan membuka kembali ketika sudah masuk perkuliahan,” ujarnya.
Reni mengatakan, Kantin Takato beroperasi sejak tahun 2012 di Jawa, tepatnya di Bekasi dan Cirebon, akibat pandemi covid-19 kala itu mengalami kebangkrutan. “Lantaran kamk beroperasi di mal, akhirnya mencoba peruntungan di Padang,” jelasnya.
Lalu, ia menjelaskan membuka kantin di lingkungan kampus membutuhkan strategi, waktu buka efektif seperti sekitar tujuh bulan dalam setahun. “Penting juga memiliki opsi penghasilan lain selama masa libur perkuliahan, agar tetap ada penghasilan saat mahasiswa libur,” katanya.
Lanjutnya, menjaga kualitas makanan di kantin sangat penting meskipun harga bahan-bahan semakin mahal. “Lebih baik jualan dengan kualitas prima dan harga masuk akal daripada mengejar harga murah tetapi kualitas rendah,” ungkapnya.
Sama halnya, Rizal selaku pemilik kantin Penyejuk Hati, akan menutup usahanya selama liburan mahasiswa. “Kami akan mulai libur pada Jumat ini dan buka kembali kala masa perkuliahan,” katanya.
Lalu, ia menyampaikan tahun depan akan lebih ramai dengan adanya mahasiswa baru. “Hendaknya peningkatan fasilitas di lingkungan kampus, parkiran luas dan akses yang mudah akan mendorong mahasiswa sering jajan di kantin,” katanya.
Kata dia kelancaran air dan listrik penting bagi pemilik kantin. “Lantaran kami banyak menggunakan frozen food,” sebutnya.
Kemudian, Aripa Putra Pratama selaku pemilik Kantin Vincent mengungkapkan bahwa kantinnya juga akan tutup selama liburan kecuali ada proyek pembangunan di kampus. “Omset menurun saat hampir masa libur, kembali meningkat kala mahasiswa baru masuk,” jelasnya.
Ia berharap, kampus dapat lebih ramai dan banyak pengunjung yang belanja di kantinnya. “Kami sudah meminta tambahan atap agar tidak basah saat hujan, namun masih menunggu prosesnya,” tutupnya. (hkm)
Wartawan: Isyana Nurazizah Azwar (Mg), Salsabil Janah (Mg), Ulmi Ramadhani (Mg)