Oleh: Febrian Hidayat
(Mahasiswa Hukum keluarga UIN Imam Bonjol Padang)
Pacu perahu merupakan tradisi masyarakat Jambi, yang biasa dimainkan di sepanjang sungai Batang Hari. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan saat perayaan hari besar, seperti hari raya idul fitri, ketika menyambut kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus, dan hari besar lainnya. Hal yang menarik dari kegiatan tersebut ialah setiap daerah yang ada di sepanjang Sungai Batang Hari, ikut serta menyambut dan memeriahkannya.
Kegiatan pacu perahu merupakan lomba yang melibatkan masyarakat setempat. Setiap kegiatan ini dilaksanakan, warga selalu berantusias untuk mengikuti perlombaan maupun menyaksikannya.
Tradisi pacu perahu ini sudah ada sejak zaman nenek moyang. Dahulunya tradisi ini digunakan sebagai alat transportasi di sungai Batang Hari. Hampir sebagian besar mata pencaharian masyarakat Jambi ada di sungai tersebut. Sungai Batang Hari juga termasuk sungai terpanjang di Indonesia, jadi wajar saja jika adanya sungai tersebut menjadi mata pencaharian penduduk setempat.
Biasanya, masyarakat yang tinggal di sungai Batang Hari mencari rezekinya melalui alat transportasi perahu. Hingga saat ini, perahu tersebut dijadikan sebagai sebuah ajang lomba dalam tradisi masyarakat Batang Hari.
Dalam ajang lomba pacu perahu tersebut, terdapat nilai-nilai kehidupan, seperti membangun kerjasama sesama tim, adanya nilai perjuangan dalam memenangkan lomba, juga menumbuhkan kebersamaan sesama atlet.
Dalam perlombaan ini, biasanya masing-masing kelompok beranggotakan lima orang untuk satu perahu. Dalam perlombaan itu juga dikelompokkan berdasarkan batasan usia, yaitu untuk kalangan anak-anak, orang dewasa, dan kalangan orang tua.
Ketika membawa perahu tersebut, perlunya kerjasama sesama teman dalam satu tim. Saling mengayuh, dan membantu memecah belah ombak sungai. Setiap perahu saling berlomba dengan perahu lainnya hingga siapa yang lebih dulu sampai ke garis finis, berarti kelompoknya yang keluar sebagai pemenang.
Perahu yang dimainkan terbuat dari kayu, sama halnya dengan alat untuk pengayuhnya juga menggunakan kayu. Tujuannya supaya perahu tersebut bisa berjalan cepat dengan kekuatan tenaga setiap peserta.
Kegiatan seperti itulah yang membuat masyarakat tidak pernah bosan dan peserta lomba selalu bertambah setiap tahunnya. Kegiatan pacu perahu menjadi salah satu hiburan masyarakat dan juga salah satu olahraga air yang menjadikan tradisi ini tampak unik.
Besar harapan masyarakat agar pacu perahu tersebut terus dilestarikan, dan terus hidup di tengah masyarakat Sungai Batang Hari, Jambi. Gunanya, agar kegiatan pacu perahu ini terus ada dan tidak punah. (una).
Jambi, 27 April 2023