Suarakampus.com – Bagian terpenting ketika membuat sebuah konten dakwah di sosial media adalah niat, agar pekerjaan itu menuai pahala. Hal tersebut disampaikan oleh Imel Fatricia ketika Upgrading Komisariat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UIN Imam Bonjol Padang.
Selaku Staff KAMMI UIN IB, Imel mengatakan ketika membuat konten dakwah sertai dengan niat mengharapkan ridho Allah Swt. “Jangan karena like sedikit tidak mau berdakwah lagi,” ungkapnya.
Lanjutnya, konsistensi juga diperlukan dalam membuat konten agar tujuannya tercapai. “Konsisten sama pekerjaan itu kunci pentingnya,” ucap Imel saat menyampaikan materi upgrading, Sabtu (11/03).
Katanya, dalam membuat konten dakwah juga harus menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh mad‘u (objek dakwah). “Hindari kata atau istilah yang tidak diketahui masyarakat,” pungkasnya.
Imel menuturkan kreator dakwah juga perlu memperhatikan isi materi yang disampaikan dan hindari materi yang bersifat asumsi pribadi. “Berdakwah jangan menentukan hukum sendiri, nanti malah berdosa,” tuturnya.
Ia berharap semua konten kreator dakwah agar dapat mengamalkan apa yang didakwahkan terlebih dahulu sebelum pesan dakwah disampaikan. “Semoga kita semua dapat mengamalkan pesan dakwah, jangan hanya mendakwah saja tetapi melakukannya tidak,” tutupnya. (wng)
Wartawan: Zulis Marni