Suarakampus.com- Mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) angkatan 20 keluhkan perihal lambatnya pencairan beasiswa tersebut. Hal itu diduga adanya peralihan mahasiswa penerima KIP yang telah wisuda periode 2024, Senin (03/06).
Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah, insial AF mengatakan penerima KIP BP 20 hingga pada Juni ini, masih belum peroleh bantuan tersebut. “Angkatan 21-23 sudah diserahkan, itu pun telat diberikan,”ungkapnya.
Lanjutnya, semua persyaratan untuk pencairan beasiswa sudah terkumpul. “Penghimpunan berkas dibatasi akhir Maret lalu,” jelasnya.
Kata dia, ada informasi dari Ibu Wulandari selaku penyedia bahan, bertepatan pada 21 Mei 2024 uang beasiswa tersebut sudah di bagian keuangan. “Namun sampai kini belum ada kepastian dari pihak kampus terkait percairan beasiswa itu,” keluhnya.
Lalu, ia menyampaikan selama terima beasiswa ini, tepat waktu pemberian hanya saat awal semester. “Mulai semester lima sampai saat ini sudah sering terlambat,” keluhnya.
Keterlambatan pencairan KIP tersebut, sebut dia sangat kecewa kepada pihak kampus. “Paling lama biasanya sekitar 1-2 Minggu, tetapi sekarang sudah berbulan-bulan,” ucapnya.
Kemudian ia menyampaikan mayoritas mahasiswa penerima KIP, sumber utama biaya kuliahnya adalah uang beasiswa tersebut. “Hanya itu semata jalan untuk kuliah,” ujarnya.
Sambungnya, terutama mahasiswa semester akhir sangat membutuhkan. “Seperti kami BP 20 sedang banyaknya terkuras keuangan untuk print skripsi,” tegasnya.
Lanjutnya, beasiswa tersebut hendaknya segera disalurkan. “Sangat penting pihak kampus untuk mempercepat proses pencairan KIP tanpa terlalu banyak alasan,” ujarnya.
Hal yang sama, disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, insial (NI) mengatakan pergantian penerima beasiswa tersebut yang menyebabkan keterlambatan. “Kabarnya ada 30 orang mahasiswa BP 20 wisuda, dan mereka itu sedang dicari gantinya,” ucapnya.
Lalu ia mengatakan tidak hanya itu, ada tambahan mahasiswa yang belum mengumpulkan persyaratan. “Ternyata 10 orang lagi tidak melengkapi,” sebutnya.
Kemudian, ia menyampaikan keterlambatan pencairan dana ini sangat menyulitkan mahasiswa penerima KIP. “Ada yang menunggu untuk bayar kos, print tugas revisi proposal, serta mencari dosen yang kadang di kampus II dan di kampus III, hingga kerumitan bimbingan karena biaya tranportasi,” paparnya.
Sebelumnya, kata dia pernah ada kejadian saat BP 21, terlambat menerima KIP sampai pinjaman, untuk bayar kos.”Kami ibarat gali lubang tutup lubang,” keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, Wulandari selaku penyedia bahan menjelaskan angkatan 20 sebanyak 40 orang penerima KIP harus diganti, karena mereka wisuda periode tahun ini. Semua persyaratan pengganti KIP 2020 lengkapnya diterima akama rektorat pada 16 Mei 2024.
“Semua berkas kelengkapan sudah dimasukan ke bagian keuangan sejak 21 Mei 2024, kini sedang proses pencairan oleh pihak keuangan,” terangnya.
Kemudian Staf Keuangan, Rizki Marta mengatakan untuk kepastian pencairan dana tidak bisa pastikan, tetapi dalam Minggu ini akan disalurkan. “Hari ini sudah saya kirimkan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KKPN),” tutupnya. (hkm)
Wartawan: Miftahul Rahman