Suarakampus.com- Lewat dokumen bersejarah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang menyajikan kepada pengunjung bagaimana situasi Kota Padang dari era kolonial hingga menjelang gempa 2009. Sayangnya, hanya mahasiswa dan peneliti saja yang mengapresiasi hal tersebut.
Berkunjung ke Galeri Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang di jalan jendral Sudirman no 1, tidak perlu mengeluarkan biaya. Di buka mulai Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB, serta disambut berbagai arsip dinamis dengan dua varian yang berbeda.
Selain itu, di galeri bisa menjumpai foto klasik yang indah, tata meja untuk pembaca, adanya ruang salat, serta tata letak ruangan yang indah untuk background foto pengunjung.
Selaku Kepala Seksi Galeri Arsip Kota Padang, Restu Promana mengatakan pihaknya telah merancang galeri arsip tersebut dengan menarik. Katanya, arsip bukan hanya perkara catatan kuno yang membosankan, namun juga rangkaian foto-foto yang dapat membangkitkan memori kolektif manusia.
“kami telah lakukan berbagai daya tarik, namun saat ini dunia arsip masih belum dilirik oleh sebagian kalangan,” ucapnya, Senin (14/06).
Sambungnya, arsip dinamis tersebut terdiri dari konseptual dari akhirnya abad 19 hingga sekarang. “Kurangnya kesadaran kita akan pentingnya arsip menyebabkan beberapa arsip kolonial yang dapat diselamatkan,” ceritanya.
Ia menjelaskan galeri arsip dinamis itu menyajikan dokumen penting dari masa Belanda dan dilengkapi dengan pajangan foto sebagai dokumentasi. “Kami menyimpan surat-surat lama, mata uang, iklan-iklan, surat kabar hingga perjanjian politik masa kolonial Belanda,” jelasnya.
Lanjutnya, walaupun pihaknya telah melakukan berbagai cara untuk menarik minat pengunjung, namun tetap saja arsip begitu membosankan di mata masyarakat. “Bahkan ada beberapa masyarakat yang telah berada di sekitar galeri namun enggan untuk masuk ke dalam,” tuturnya.
Restu mengatakan selaku generasi muda mahasiswa mempunyai peran tersendiri dalam meningkatkan daya tarik pengunjung terhadap galeri arsip tersebut. “Kalian bisa memberikan gambaran pada banyak orang melalui media sosial terkait betapa indahnya galeri arsip ini,” ucapnya.
Ia berharap agar pengunjung yang datang selalu memberikan aura positif terhadap galeri arsip tersebut. “Semoga sehabis berkunjung, pengunjung nantinya bisa mengajak yang lainnya untuk berkunjung ke sini,” harapnya.
Dalam kunjungan bersama, Dosen Kearsipan UIN Imam Bonjol Padang, Fikri Hanif mengatakan bahwa kunjungan ini bisa menjadi ladang emas bagi sebagian mahasiswa. “Galeri arsip ini memberikan banyak ruang terhadap ide dari penelitian skripsi saudara,” katanya.
Ia berpesan agar seluruh mahasiswanya dapat memahami arti penting arsip dan dapat memberikan pengaruh positif bagi masyarakat sekitar. “Semoga penelitian ini bermanfaat dan ilmunya dapat diterapkan,” harapnya. (ulf)
Wartawan: Firga