Senja Keempat Belas

Ilustrasi: Verlandi/suarakampus.com

Oleh: Verlandi putra
(Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN Imam Bonjol Padang)

Angin merintih di pucuk cemara
Lelap asmara merapuh sunyi
Pucuk kenangan luruh di udara
Luruh ke kalbu perih tak henti

Mega kelam mengurai luka
Dinihari bersimbah pilu
Serapah rindu parau terbata
Menyulam jejak di sudut waktu

Gerimis berbisik dalam gelisah
Lembayung retak di ufuk sendu
Langkah tertatih melawan resah
Di batas teduh langkah menjauh

Bayangan samar mendekap pekat
Janji yang usang terhempas bayu
Duhai kekasih cahayamu lamat
Bagai serambi ditelan layu

Sampai bilakah gulita mencumbu?
Purnama redup di sudut cakrawala
Kelopak mawar enggan berseru
Serupa cinta di empat belas senja

Langkah beranjak sukar terbaca
Riuh angin mengabur nalar
Rembulan bisu tak bersuara
Menggurat akhir yang tak terutar

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Melangitkan Mimpi Versi Jalur Langit

Next Post

Irfan Al Ghifari: Tambang Ancam Air dan Pertanian Halmahera Timur

Related Posts
Total
0
Share