Skill Indept Reporting Perlu Dimiliki Jurnalis

Suasana penyampaian materi tentang indepth reporting oleh Jurnalis IDN Times Prayugo Utomo (Foto: Bidang Dokumentasi LPM Dinamika UIN SU)

Suarakampus.com- Penulisan Indept Reporting memerlukan beberapa keahlian sehingga, mendapatkan kunci dari masalah yang bakal di liput. Reporter IDN Times Prayugo Utomo mengatakan, sebagai jurnalis konsep dasar indept reporting mesti harus dipahami.

“Wartawan harus paham bagaimana konsep dari indept reporting ini, sebelumnya terjun ke lapangan hendaknya kita sudah mengerti akan apa yang diliput nantinya,” katanya, Senin (17/10).

Lanjutnya, indept reporting sifatnya lebih mendalam oleh sebab itu, jurnalis dituntut harus mampu menggali data. “Kita juga dituntut untuk bisa mengumpulkan data dari berbagai sumber, sehingga isu yang kita gali dapat terkuak dengan fakta-fakta yang ada,” ucapnya.

Ia menjelaskan, sebagai wartawan untuk mendapatkan narasumber kunci tentu susah hingga, ada beberapa pendekatan yang perlu dilakukan agar narasumber mau berbicara. “Ada trik khusus untuk narasumber kunci ini, kita harus mampu membangun komunikasi dan berusaha membangun sebuah keyakinan narasumber terhadap kita,” ujarnya.

“Kita juga dapat menyembunyikan data-data narasumber jika dia tidak mau diterakan identitas, kita juga harus menghargai narasumber,” jelasnya.

Ia menuturkan, dalam proses wawancara dilarang untuk memotong pembicaraan narasumber sebab, hal tersebut dapat menghalangi wartawan memperoleh data pentingnya. “Jangan pernah wartawan menyela narasumber ketika sedang berbicara, dengarkan saja sampai jawaban dari pertanyaan yang kita cari didapatkan,” tuturnya.

Kemudian, kata dia sebelum melakukan liputan wartawan juga perlu menyusun outline yang sesuai dengan isu yang bakal diangkat. “Perlu untuk kita menentukan topik, angle, latar belakang, serta narasumber yang bakal menjawab isu yang kita angkat,” sebutnya saat menyampaikan materi pada kegiatan PJTLN LPM Dinamika UIN SU.

Kendati demikian, Prayuga menyampaikan bahwa dalam melakukan liputan indept reporting akan banyak tantangan yang dihadapi, seperti waktu peliputan yang panjang. “Wartawan yang liputan indept reporting ini bakal tinggi risiko diancam, serta memakan anggaran yang besar,” pungkasnya.

“Tidak ada nyawa seorang wartawan seharga indepth reporting, jadi jika mendapatkan kecaman tinggalkan liputan itu,” sambungnya.

Ia berharap, setiap jurnalis harus bisa menguasai indepth reporting sehingga, memudahkannya dalam bergerak di dunia jurnalistik. “Semoga edukasi yang diberikan terkait indepth reporting ini, mampu membawa peserta semakin paham akan hal itu,” harapnya. (ndn)

Wartawan: Nada Asa Fhamilya Febria Andre

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

LPM Dinamika UIN SU Resmi Buka Seminar Kepenulisan Nasional dan PJTLN

Next Post

Rapuh Untuk Tangguh

Related Posts
Total
0
Share
410 Gone

410 Gone


openresty